Info : Ternyata Vendor smartphone berbondong-bondong menunjukkan gejala strategi pemasaran produk yang menyasar kelas menengah ke bawah. Pada awal tahun 2015 ini, setidaknya LG, Sony, dan Acer semakin mengonfirmasi asumsi tersebut.
Ketiga vendor tampak getol menelurkan produk-produk yang dianggap bakal dilirik"emerging market", salah satunya Indonesia. Migrasi dan penguatan ini terlihat jelas di pagelaran Mobile World Congress (MWC) 2015 baru-baru ini di Barcelona.
Bisa jadi, ini salah satu faktor kenapa ketiga vendor smartphone kini tidak mau membuat produk smartphone untuk kelas atas.
Gerak-gerik ketiga vendor untuk memikat hati "emerging market".
Di pagelaran MWC 2015, LG memperkenalkan empat smartphone sekaligus khusus untuk pasar menengah ke bawah. Sebut saja LG Magna, LG Spirit, LG Leon, dan LG Joy. Keempatnya sudah beroperasi dengan Android 5.0.
Untuk ini, LG rela menunda peluncuran smartphone andalannya, LG G4. Pasalnya, LG G4 disinyalir bakal mematok harga yang terhitung tinggi karena menampilkan beberapa peningkatan aspek teknologi.
Hal serupa juga terjadi pada Sony Mobile. Pabrikan ini menunda memamerkan produkflagship Xperia Z4 di MWC 2015. Disinyalir, musababnya karena banderol harga untuk produk teranyar seri Z tersebut bakal tinggi. Sebagai gantinya, Sony memilih memboyong Xperia M4 Aqua untuk dijadikan andalannya di Barcelona. Ponsel tersebut diharapkan bakal jadi pilihan konsumer kelas menengah ke bawah.
Di Indonesia, Marketing Manager Sony Mobile Ika Paramita, pun mengakui adanya kecenderungan Sony untuk lebih meraup pasar dari "emerging market". Hal tersebut disampaikan pada peluncuran Xperia E4 di pusat perbelanjaan Senayan City, Jakarta, beberapa saat lalu.
Kita lihat ada kecenderungan pasar yang lebih suka smartphone murah tapi fungsinya banyak. Smartphone murah ini rentang harganya dari satu sampai tiga juta. Makanya kita akan akomodir kebutuhan pasar dengan produk-produk Sony yang lebih murah,
Seperti LG dan Sony, Acer pun tak mau ketinggalan sasar pasaran entry level. Seperti dikatakan CEO Acer Jason Chen, hingga kini Acer belum berniat menggodok produkhigh-end.
Di MWC 2015, pabrikan Taiwan ini menelurkan Liquid Z220 dan Z520. Keduanya adalahsmartphone dengan kisaran harga Rp 1 jutaan. Walau begitu, Z220 adalah smartphoneAcer pertama yang berjalan pada sistem operasi Android 5.0. Sementara itu, Z520 lebih mengandalkan teknologi kamera untuk selfie.
Ketiga vendor ingin jadi seperti Xiaomi atau menggeser dominasi Xiaomi?
Seperti diketahui bersama, Xiaomi adalah vendor yang mendulang sukses besar di industri smartphone. Baru lima tahun memasuki ranah ini, Xiaomi berhasil menggeser kedudukan LG sebagai vendor ke-3 terbesar dalam produksi smartphone.
Dari awal kemunculannya, Xiaomi memang secara konsisten menyasar pasaran entry level. Kisaran produk-produk pabrikan Tiongkok ini berada pada Rp 1-4 jutaan. Itupun, mayoritas produknya berkisar pada angka Rp 1-2 juta.
Melihat keberhasilan Xiaomi, bisa jadi ketiga vendor merasa terinspirasi dalam strategi pemasaran produk. Head and Director Marketing Sony Mobile, Jason Smith, pun mengakui kehebatan Xiaomi. "Perkembangan Xiaomi sangat bagus," katanya beberapa saat lalu di bilangan Jakarta.
Namun, Smith menampik jika Sony dikatakan ingin mengikuti jejak Xiaomi. "Kami tak terlalu memperhatikan strategi kompetitor. Saat ini, kami menyasar kelas menengah ke bawah karena kami melakukan pengamatan mendalam terhadap selera pasar," Smith menegaskan.
Berbeda Sony, berbeda pula LG. Pabrikan asal Korea Selatan tersebut tampaknya terbuka dalam visinya untuk menggeser dominasi Xiaomi. Pihak LG saat ini sedang memantapkan G4 yang bakal dijadikan "senjata" mengalahkan Xiaomi.
Walau G4 disinyalir akan mematok harga sedikit tinggi, namun LG mengklaim bakal merebut hati pasar dengan produk andalannya tersebut. Pasalnya, LG ingin merebut kembali tahtanya sebagai vendor terbesar ke-3 untuk produsen smartphone, sebelum direbut Xiaomi.
“Kami berharap akan kembali menjadi pabrikan smartphone terbesar ketiga di dunia tahun ini dalam hal penjualan tahunan. LG Electronics akan mempromosikan G4 secara agresif di pasar-pasar utama seperti Korea dan Amerika Serikat,” kata kepala LG Mobile Electronics Cho Juno.
Demikian Sekilas Info.
Ketiga vendor tampak getol menelurkan produk-produk yang dianggap bakal dilirik"emerging market", salah satunya Indonesia. Migrasi dan penguatan ini terlihat jelas di pagelaran Mobile World Congress (MWC) 2015 baru-baru ini di Barcelona.
Gerak-gerik ketiga vendor untuk memikat hati "emerging market".
Di pagelaran MWC 2015, LG memperkenalkan empat smartphone sekaligus khusus untuk pasar menengah ke bawah. Sebut saja LG Magna, LG Spirit, LG Leon, dan LG Joy. Keempatnya sudah beroperasi dengan Android 5.0.
Untuk ini, LG rela menunda peluncuran smartphone andalannya, LG G4. Pasalnya, LG G4 disinyalir bakal mematok harga yang terhitung tinggi karena menampilkan beberapa peningkatan aspek teknologi.
Hal serupa juga terjadi pada Sony Mobile. Pabrikan ini menunda memamerkan produkflagship Xperia Z4 di MWC 2015. Disinyalir, musababnya karena banderol harga untuk produk teranyar seri Z tersebut bakal tinggi. Sebagai gantinya, Sony memilih memboyong Xperia M4 Aqua untuk dijadikan andalannya di Barcelona. Ponsel tersebut diharapkan bakal jadi pilihan konsumer kelas menengah ke bawah.
Di Indonesia, Marketing Manager Sony Mobile Ika Paramita, pun mengakui adanya kecenderungan Sony untuk lebih meraup pasar dari "emerging market". Hal tersebut disampaikan pada peluncuran Xperia E4 di pusat perbelanjaan Senayan City, Jakarta, beberapa saat lalu.
Kita lihat ada kecenderungan pasar yang lebih suka smartphone murah tapi fungsinya banyak. Smartphone murah ini rentang harganya dari satu sampai tiga juta. Makanya kita akan akomodir kebutuhan pasar dengan produk-produk Sony yang lebih murah,
Seperti LG dan Sony, Acer pun tak mau ketinggalan sasar pasaran entry level. Seperti dikatakan CEO Acer Jason Chen, hingga kini Acer belum berniat menggodok produkhigh-end.
Di MWC 2015, pabrikan Taiwan ini menelurkan Liquid Z220 dan Z520. Keduanya adalahsmartphone dengan kisaran harga Rp 1 jutaan. Walau begitu, Z220 adalah smartphoneAcer pertama yang berjalan pada sistem operasi Android 5.0. Sementara itu, Z520 lebih mengandalkan teknologi kamera untuk selfie.
Ketiga vendor ingin jadi seperti Xiaomi atau menggeser dominasi Xiaomi?
Seperti diketahui bersama, Xiaomi adalah vendor yang mendulang sukses besar di industri smartphone. Baru lima tahun memasuki ranah ini, Xiaomi berhasil menggeser kedudukan LG sebagai vendor ke-3 terbesar dalam produksi smartphone.
Dari awal kemunculannya, Xiaomi memang secara konsisten menyasar pasaran entry level. Kisaran produk-produk pabrikan Tiongkok ini berada pada Rp 1-4 jutaan. Itupun, mayoritas produknya berkisar pada angka Rp 1-2 juta.
Melihat keberhasilan Xiaomi, bisa jadi ketiga vendor merasa terinspirasi dalam strategi pemasaran produk. Head and Director Marketing Sony Mobile, Jason Smith, pun mengakui kehebatan Xiaomi. "Perkembangan Xiaomi sangat bagus," katanya beberapa saat lalu di bilangan Jakarta.
Namun, Smith menampik jika Sony dikatakan ingin mengikuti jejak Xiaomi. "Kami tak terlalu memperhatikan strategi kompetitor. Saat ini, kami menyasar kelas menengah ke bawah karena kami melakukan pengamatan mendalam terhadap selera pasar," Smith menegaskan.
Berbeda Sony, berbeda pula LG. Pabrikan asal Korea Selatan tersebut tampaknya terbuka dalam visinya untuk menggeser dominasi Xiaomi. Pihak LG saat ini sedang memantapkan G4 yang bakal dijadikan "senjata" mengalahkan Xiaomi.
Walau G4 disinyalir akan mematok harga sedikit tinggi, namun LG mengklaim bakal merebut hati pasar dengan produk andalannya tersebut. Pasalnya, LG ingin merebut kembali tahtanya sebagai vendor terbesar ke-3 untuk produsen smartphone, sebelum direbut Xiaomi.
“Kami berharap akan kembali menjadi pabrikan smartphone terbesar ketiga di dunia tahun ini dalam hal penjualan tahunan. LG Electronics akan mempromosikan G4 secara agresif di pasar-pasar utama seperti Korea dan Amerika Serikat,” kata kepala LG Mobile Electronics Cho Juno.
Demikian Sekilas Info.
0 komentar:
Post a Comment